Langsung ke konten utama

Postingan

Stockbit, Solusi Aman dan Praktis Berinvestasi

  Stockbit, Solusi Aman dan Praktis Berinvestasi     Bebas finansial di usia muda adalah cita-cita dari kebanyakan orang saat ini. Banyak cara yang bisa dilakukan untuk mewujudkannya. Salah satu di antaranya adalah dengan menabung. Namun, menabung pasti akan membutuhkan waktu yang lumayan lama untuk mencapai target yang diinginkan, ditambah dengan berbagai kendala yang akan terjadi misalkan tiba-tiba membutuhkan dana terdesak dan harus menggunakan uang tabungan. Maka muncul sebuah istilah “ketika saya muda saya miskin sekali, namun setelah bekerja keras bertahun-tahun akhirnya sekarang saya sudah tidak muda lagi “. Waktu terus menggerus usia yang kian naik namun tabungan juga belum mencapai target. Lalu, apa solusinya ? salah satu cara yaitu dengan berinvestasi. Investasi Saham? Siapa  takut? Berbicara soal investasi tentu semua orang punya  privilege  masing-masing.    Ada orang    lebih nyaman investasi    dalam bentuk uang d...

Review novel Mendung Di Langit Sinabung karya Ika Dy

BAHASA RASA DALAM SEGITIGA CINTA. Membaca halaman pertama novel berlatar gunung Sinabung ini,pembaca  disuguhkan sepucuk surat cinta berisi larik-larik romantis nan mampu menggetarkan hati. Pembuka yang manis. Sungguh menarik. Adalah Atika, gadis manis dengan pesona luar biasa yang setelah tahu cintanya tak bertepuk, pil kecewa ia telan tanpa air. Lalu pergi menjadi seorang penyintas dan mengurusi korban letusan gunung Sinabung.  Dari Sinabung ia banyak belajar, bahwa letusan, lahar, dan pengungsi yang kita sebut bencana adalah cara lain alam berbicara pada kita. Sudahkah kita bersyukur? Ah, kita mesti muhasabah diri. Tak hanya pelajaran hidup, dari sinabung ia malah menemukan  sosok pengganti Ibrahim. Lelaki yang dicintainya namun tak demikian dengan Ibrahim yang malah mencintai Alisya. Kisah cinta segitiga yang terjadi antara Atika, Ibrahim, dan Alisya yang terbilang cukup rumit ini memang kerap sekali dialami remaja, namun penulis mencoba membalut nya ...

DI BALIK NYANYIAN MASKER CORONA

DI BALIK NYANYIAN MASKER CORONA Oleh : Cory Marlia Malam gelap Rindu sepi terhebat Pagi enggan lewat Ekonomi tersendat Dokter,perawat tak pulang ke rumah Mereka lantang jadi barisan paling gagah Ikhlas berguguran di medan wabah Kau, malah asik keluar rumah tanpa rasa bersalah Dari mana lagi hendak kujelaskan kawan, Kala pagi tak lagi ingin ditunggu Kala malampun tak patut dinanti Senja entah kemana pergi Teman menjauh Paramedis mati Pengusaha dadakan muncul menimbun masker dan vitamin C Kita, hanya butuh sendiri Bahkan tak boleh pergi ke tempat-tempat suci Maka carilah Tuhanmu dalam diri Dalam iman yang kau gadang-gadang akan membawamu ke nirwana Dari mana lagi hendak kujelaskan kawan, Jalanan kini sepi Kampus,sekolah,mall,kantor tak berpenghuni Seperti pagi ini Corona merenggutnya membawanya memeluk bumi Dibalik nyanyian masker Corona Kita pun tak lagi mampu melempar senyum Hingga sedih pun kulum dalam bait-bait kesendirian. Binjai , 03 April ...

WISATA KULINER LEGENDA KOTA MEDAN

                 MIE AYAM HAJI MAHMUD, WISATA KULINER DENGAN RASA MELEGENDA Hallo Medan….!!! Ahoooiii…!!! nikmatnya Mie Ayam Jamur Haji Mahmud             Mie ayam. Siapa yang tak suka? Menu sedap yang pas disantap di cuaca panas dan paling nikmat  disantap ketika cuaca dingin itu kini menjadi salah satu makanan favorit orang Indonesia.  Tak jarang kita lihat dimanapun lokasinya, mie ayam tetap punya banyak penggemar. Di restoran mewah, warung rumahan, hingga pinggir jalan, mie ayam tetap  punya penikmatnya sendiri. Tak terkecuali saya. kalau sudah makan mie ayam, tak pandang lokasi, duduk di amigos (agak minggir got sedikit) pun sudah bahagia rasanya. Sesederhana itu kan bahagianya saya…hehehe. berbagi kebahagian di Mie Ayam Jamur Haji Mahmud Bicara soal bahagia, setiap orang tentu punya defenisi bahagia masing-masing. Kalau ditanya, bagi saya bahagi...

KEDAI KOPI RESTU, MENGENANG RASA DALAM SEGELAS KOPI DIBALUT HANGATNYA SEPOTONG ROTI DAN SETANGKUP RINDU

KEDAI KOPI RESTU, WISATA KULINER LEGENDARIS BERBALUT KENANGAN DALAM SEGELAS KOPI BERTEMAN HANGATNYA  SEPOTONG ROTI DAN SETANGKUP RINDU Menjelajah wisata kuliner nusantara tentu tak ada habisnya. Salah satunya di Sumatera Utara, siapa yang tidak tertarik mengunjungi tanah melayu Langkat? Kota yang dulunya dijuluki sebagai kota pendidikan. Begitu sebutannya.  Tempat Tengku Amir Hamzah (28 Februari 1911 – 20 Maret 1946 ) sang penyair pujangga baru lahir dan dimakamkan.   Kota yang masih sarat dengan nilai-nilai budaya ini pun memiliki potensi wisata dan kuliner luar biasa. Lokasinya yang tak jauh dari laut menjadi alasan beberapa kuliner khasnya dominan  seafood.  Kota yang mayoritas penduduknya bersuku melayu ini tak lepas dari tradisi minum kopi yang sudah ada sejak dulu. Dibuktikan dengan deretan warung kopi yang dipadati pengunjung. Di tengah menjamurnya bisnis warung kopi yang kian populer di kalangan anak muda, lantas tidak menyurutkan pe...

KAFE KEBON, KAFE COZY EDUKATIF NUANSA ALAM

KAFE KEBUN, KAFE COZY EDUKATIF NUANSA ALAM   Kafe yang baru dibuka beberapa bulan ini menyita perhatian para milenial. Bukan hanya remaja tapi juga emak-emak milenial juga turut meramaikan. Konsep kafe cozy dengan view kebun bunga Jengger bernama latin Celosia   berwarna mencolok ini bertajuk Kafe Kebun. Tak jauh dari pusat kota Binjai, hanya 10 menit perjalanan. Sekitar 4 kilometeer dari stasiun kereta api Binjai. Akses kendaraan pun tak sulit, Anda bisa naik angkot Gumit 05 (naik dari Tugu Binjai), naik betor, atau yang paling mudah pesan angkutan online.  Berawal dari kegemaran sang pemilik kafe ,Zulham Junaidi (36) yang berprofesi sebagai penangkar  tanaman dan seringnya nongkrong di kafe, namun  kurang puas dengan lokasi yang kurang luas dan kaku ditambah kelihaiannya melihat selera pasar. Ia memberanikan diri membuka kafe dengan konsep hijau nan edukatif di lahan yang dulunya adalah lokasi pembibitan tanaman perkebunan. Khanza Garden Kafe Keb...

untukmu yang selalu ada dalam ingatan

UNTUKMU YANG SELALU ADA DALAM INGATAN CORY MARLIA Engkau tak seperti sang Chairil Yang ingin hidup 1000 tahun lagi Engkau bukan Sapardi Djoko Damono Yang mampu membius keromantisan dalam pias-pias hujan bulan Juni Engkau bukan seperti Taufik Ismail Yang menggebu dalam bait-bait sajaknya Bagiku Engkau sang pembelajar kehidupan tiada dua Sang pemberi tanpa harap diberi Sang penikmat cobaan dengan segala rasa syukur Duhai kau lelaki semampai penuh sahaja Pikirku melesap pada kuda-kudaan kayu merah yang sengaja kaubuatkan untukku semasa kecil dulu Dia saksi bisu bahwa kau pernah ada paling beruntung di dunia Duhai kau lelaki semampai penuh sahaja Laksana tersambar petir terdahsyat kuterima berita Bahwa kau kini tak disini lagi Kau tak membersamai kami lagi Duhai kau lelaki semampai penuh sahaja Bertubi kulangitkan do’a Kuhabiskan sisa-sisa air mata Demi fatiha